Officially PhD


Ternyata udah lama ga update yaaa… Iya nih, si mamak lagi riweuuh… Hamdalah ini udah mulai santai. Bisa nulis-nulis lagi deh..hehehe..

Sibuk apa sih, Maaaak? Menjelang akhir Agustus lalu, alhamdulillah setelah menunggu sekitar 3 bulan, Pak Suami mendapat kabar mengenai kapan sidang disertasinya. Karena pandemi, ia dan para juri harus memilih antara sidang di kampus atau sidang daring. Sementara Pak Suami sibuk menentukan jadwal dan metode sidangnya, saya sibuk memikirkan – humm.. nanti suguhannya apa aja ya? menu Indonesia apa yang mudah diterima-mudah dibuat-mudah dikemas krn pastinya ga boleh buffet πŸ˜† Iya dong, bagi-bagi tugas. Biarlah dia memikirkan substansi, saya yang memikirkan konsumsi…hihihi…

Beberapa hari kemudian, semua sepakat untuk sidang daring di minggu ke tiga September. Baiklah, saya pun batal menyusun menu…ahahaha.. Kecewa sebenernya. Kapan lagi bisa pamer aneka jajanan Indonesia di kampus yekaaan? Tapi yasud, mari fokus ke hal lain, hehehe… Karena nanti Pak Suami ga akan ikut wisuda, saya pengen bikin sesuatu untuk menandai kelulusannya. Mau bikinin toga, kok ribet ya? Ahahaha.. Beli? Sayang cuma dipake beberapa menit πŸ˜† *mamak pelit! Akhirnya mau bikinin topi kelulusan ala-ala PhD di Jerman.

Bagian atas topi dihias sesuai topik penelitian & hobi Pak Suami 😜

Kalo di sana, biasanya topi dibuat oleh teman-teman se-lab/grup. Tapi berhubung pandemi, ga bisa ajak temen-temen labnya buat ikut berkreasi yaaaa.. Semua kerja dari rumah. Yawis, mamak pun bikinnya kucing-kucingan sama Pak Suami, karena niatnya ini buat surprise. Maklum kami tinggal di apartemen 5 langkah kaaan.. lima langkah ketemu dapur. Lima langkah ketemu kamar mandi, saking imutnya πŸ˜†

Sidang daring dilaksanakan secara ‘terbuka’. Pihak kampus memberikan kuota 15 undangan keluarga dan teman untuk menyaksikan sidang. Jurinya ada lima orang, termasuk pembimbing (di sini disebut director & co-director). Supaya yakin jaringan internetnya stabil dan lancar, Pak Suami dipinjami salah satu ruangan di kampus. Alhamdulillah, setelah tiga jam ‘disidang’, Pak Suami dinyatakan lulus 😍πŸ₯³

Lega luar biasa. Perjuangan lima tahun sekolah (master bablas doktorat), alhamdulillah akhirnya selesai juga.

‘upacara’ kelulusan di depan kampus πŸ˜…

Kami bikin ‘perayaan kecil-kecilan’ di depan kampus. Sengaja bawa jus soda spy ada ‘adegan’ buka botol wine πŸ˜† Berhubung pandemi, ‘perayaan’ cukup berenam saja, ahahha.. Ceu Puput bela-belain merapat ke kampus, plus satu keluarga teman lab Pak Suami. Foto-foto sebentar, trus bubar… ahahhaa.. Pandemi, Sis. Ga bisa bikin acara aneh-aneh πŸ˜…

Alhamdulillah kami berhasil melalui lima tahun ini dengan baik. Ternyata seru juga ya roller coaster kehidupan keluarga mahasiswa di rantau…ahahaha.. Kalo kata Pak Suami, kapok PhD.. sekali aja πŸ˜† Beklah, komen tersebut cukup menggambarkan kan yaa.. gimana perjalanan PhD? πŸ˜‚

Leave a comment